Inilah Alasan Facebook Bikin Tombol Dislike
Inilah alasan Facebook bikin tombol Dislike. Kapan tombol dislike dirilis? . Facebook sedang membuatkan tombol "dislike" untuk memperkaya lisan berkomunikasi lewat jejaring sosialnya. Menurut CEO Facebook Mark Zuckerberg, tombol "dislike" sudah usang diminta para pengguna.
Salah satu alasan kenapa Facebook merilis tombol dislike yaitu perubahan tren pengguna Facebook yang sekarang lebih diminati orang dewasa. Tombol "dislike" dianggap lebih dapat dimanfaatkan oleh netizen yang telah matang dalam usia dan agar dalam sikap.
Sebab, jikalau pengguna Facebook masih didominasi para remaja atau ABG (anak gres gede) yang stereotipnya belum stabil, tombol "dislike" dikhawatirkan dapat jadi ajang bully dan penyebaran energi negatif.
"Saya tak ingin Facebook jadi lembaga orang-orang menjatuhkan postingan orang lain," kata Zuckerberg, sebagaimana dilaporkan Gizmodo dan dihimpun KompasTekno, Senin (21/9/2015).
Kini, kala para remaja telah bermigrasi ke media umum yang lebih baru, ibarat Instagram dan Snapchat, Zuckerberg merasa momen bagi kemunculan tombol "dislike" makin mendesak.
Orang dewasa, berdasarkan Facebook, lebih suka membagi isu dan berdiskusi wacana politik atau hal-hal serius lainnya. Dalam diskusi dan pemberitaan yang beredar, tombol"like" dianggap tak mengakomodir lisan lain untuk menanggapi suatu isu.
"Tak semua momen yaitu momen bahagia, bukan? Jika Anda membagi isu sedih, tak apik rasanya orang lain me-like unggahan Anda," kata Zuckerberg.
Misalnya ketika ada seseorang yang membagi isu wacana diskriminasi, kekerasan dan perlakuan tak adil lainnya. Kurang etis jikalau respons yang diberikan yaitu "Like".
Walau tombol "dislike" menuai antusiasme netizen, Zuckerberg belum mengungkap tanggal niscaya tombol itu dirilis. Belum tentu pula tombol itu benar-benar bertajuk "dislike".Yang jelas, tujuannya untuk memberikan lisan tenggang rasa akan hal-hal yang kurang membahagiakan
Salah satu alasan kenapa Facebook merilis tombol dislike yaitu perubahan tren pengguna Facebook yang sekarang lebih diminati orang dewasa. Tombol "dislike" dianggap lebih dapat dimanfaatkan oleh netizen yang telah matang dalam usia dan agar dalam sikap.
Sebab, jikalau pengguna Facebook masih didominasi para remaja atau ABG (anak gres gede) yang stereotipnya belum stabil, tombol "dislike" dikhawatirkan dapat jadi ajang bully dan penyebaran energi negatif.
"Saya tak ingin Facebook jadi lembaga orang-orang menjatuhkan postingan orang lain," kata Zuckerberg, sebagaimana dilaporkan Gizmodo dan dihimpun KompasTekno, Senin (21/9/2015).
Kini, kala para remaja telah bermigrasi ke media umum yang lebih baru, ibarat Instagram dan Snapchat, Zuckerberg merasa momen bagi kemunculan tombol "dislike" makin mendesak.
Orang dewasa, berdasarkan Facebook, lebih suka membagi isu dan berdiskusi wacana politik atau hal-hal serius lainnya. Dalam diskusi dan pemberitaan yang beredar, tombol"like" dianggap tak mengakomodir lisan lain untuk menanggapi suatu isu.
"Tak semua momen yaitu momen bahagia, bukan? Jika Anda membagi isu sedih, tak apik rasanya orang lain me-like unggahan Anda," kata Zuckerberg.
Misalnya ketika ada seseorang yang membagi isu wacana diskriminasi, kekerasan dan perlakuan tak adil lainnya. Kurang etis jikalau respons yang diberikan yaitu "Like".
Walau tombol "dislike" menuai antusiasme netizen, Zuckerberg belum mengungkap tanggal niscaya tombol itu dirilis. Belum tentu pula tombol itu benar-benar bertajuk "dislike".Yang jelas, tujuannya untuk memberikan lisan tenggang rasa akan hal-hal yang kurang membahagiakan
0 Response to "Inilah Alasan Facebook Bikin Tombol Dislike"
Post a Comment