Kasus Kanjeng Dimas Taat Langsung Berdasarkan Mahfud Md Dan Kh Hasyim Muzadi
Kasus Kanjeng dimas taat pribadi berdasarkan Mahfud md dan KH Hasyim muzadi
Baiklah para teman-teman blog tentangwebsites yang saya mulyakan, tentunya anda sudah mendengar wacana kasus yang ramai di perbincangan baik melalui media sosial, televisi bahkan di lingkungan sekitar kita, yaitu Kasus Kanjeng dimas taat pribadi yang katanya bisa menjiplak uanag. kemudian bagaimanakah sesungguhnya kasus tersebut, bagaimana vidio yang beredar tersebut benar-benar uang atau bukan? supaya kita mengetahui apakah hal tersebut benar-benar bisa atau tidak, baik atau tidak untuk di ikuti, disini saya akan membagikan pendapat dari dua ulama' serta intelektual yang sudah tidak absurd lagi yaitu bapak Mahfud md dan KH Hasyim muzadi, tokoh besar ulama' Nahdlatul Ulama (NU).Saya katakan di atas kasus tersebut sesungguhnya kanjeng dimas taat pribadi benar-benar bisa atau tidak dalam menjiplak uanga? sehubungan kausu ini ada aroma agama maka saya mengambil pendapat dari tokoh yang berkompten di bidang agama tersebut, bahkan intelektual juga, dan saya dapatkan pendapat beliau-beliau ini bapak Mahfud MD dan KH Hasyim muzadi ini dalam program indonesia lawyer club yang di tayangkan pada malam tadi, dan saya merekamnya, lantaran saya angap kasus ini kasus yang penting yang perlu di ketahui oleh khalayak ramai.
Menurut Mahfud md menilai Kasus Kanjeng dimas taat pribadi
Dalam wawancara Mahfud md dengan karnoi ilyas selaku moderator program ILC tersebut ia mengungkapkan beberapa pendapat dan untuk selengkapnya berikut cuplikan berdasarkan ia menilai tindakan kanjeng dimas taat pribadi:"Katanya ada seorang besar santrinya puluhan ribu, saya tanya "dimana itu" Probolinggo, saya bilang "saya rasanya seluruh indonesia tahu pesanteren, pesantren apapun saya tahu tapi ndak ada dalam kamus pesantren itu kyai namanya taat pribadi, tidak ada, tapi lantaran bilang puluhan ribu saya datang, sehabis tiba saya lihat, memang betul lebih dari sepuluhan ribu orang sedang berkumpul di situ, kemudian saya tanya "yang mana kyai nya? kemudian ternyata yang menyambut ternyata taat pribadi, saya kira kok bukan menyerupai kyai ya, pakai celak gitu kayak ludruk gitu, apa ini kyainya.
setelah saya ngobrol sebentar ini istilah-istilah agamanya sangat lemah tidak megerti dia, makhroj kalau dalam bahasa arab itu kan, saya nyantri semenjak kecil saya tahu makhrojnya, contohnya orang bilang "Laa ilaaha illallah" itu beda dengan bilang "lailahailallah" la di depan itu pendek berarti tiada yang kuasa Allah, bukan yang kuasa Allah itu kalau "lailahailallah" tapi kalau "laa ilaa ha illallah" tidak ada yang kuasa selain Allah, kalau "lailahailallah" "sungguh yang kuasa itu bukan Allah", itu artinya, na ini tidak ngerti yang begini , bukan kyai saya bilang.
tiba-tiba dia naik ke panggung berpidato, yang saya kira agak kurang bimbing juga ini orang, apa, bilang "Saya perkenalkan pak mahfud Md santri saya" katanya, kurang bimbing ini orang saya bilang dalam hati, kapan saya nyantri ke dia, kenal z belum gres setengah jam, suda pidato saya santrinya, saya bilang tidak. ini pengalaman saya.
Oleh alasannya yakni itu, kemudian saya bilang sipa itu? itu hebat pak, bisa menjiplak uang. menjiplak dan mengadakan bagi saya sama, sama-sama tindak pidana, menjiplak itu artinya membuat palsu di luar pelapor maksimal yang di tentukan oleh negara, mengadakan kalau orisinil itu berarti memindah dari daerah penyimpanan yang sah, itu juga tindak pidana, dua-duanya pidana, kalu betul itu yang menyaksikan pernah merasa melihat pasti terlibat, harus di periksa, harus di periksa. penggandaan, mengadakan, menghadirkan, itu sama artinya secara hukum, melanggar undang-undang perbankan. undang-undang keuangan, bahwa uang itu ada batasnya, kalau boleh menambah menyerupai itu o ya tiap hari negara bisa buat uang sendiri.
Menurut KH Hasyim muzadi wacana taat pribadi
Berikut ini yakni hanya sebatas cuplikan dari beliau, lantaran jikalau saya tulisa semua maka akan panjang sekali ya, jada sedikit saya kutip point-poinnya :"Saya tidak kenal Taat pribadi, sekalipun saya orang jawa timur. tapi saya tahu di probolinggo itu sering ada menyerupai itu, ganti-ganti orang, ini apa tanahnya yang sangar atau bagaimana, nah saya hanya mendengar dari uraian dari bapak-bapak dan uraian dari isu jawa timu yang sebagian besar saya percaya lantaran beliau2 bukan orang yang suka bohong, kalau menyerupai yang di ceritakan menyerupai tadi saya oke dengan kesimpulan, bahwa fenomena ini yakni fenomena Penipuan, fenomena kekejaman dan kedzaliman.
saya tidak berana ini di bungkus agama lantaran memang bungkusnya tidak ada tapi di aromakan agama, nah saya juga oke dari pak akbar faisal tadi, "Buk marwah ini kembali saja lah kepada kita-kita ini" saya tu kenal ia di london, jauh dari sini ketika kopernya hilang jadi ketika bajunya habis dan memakai baju istri saya. untungnya saya itu tidak keliru, lantaran kecerdasan itu bukan segalanya, kepandaian kecerdasan itu masih terggantung pada kejiwaan, ketika kejiwaan goncang maka kecerdasannya pun juga goncang. sehari-hari kita yang doktor yang profesor yang pinter-pinter itu kalau pulang itu di marahi istrinya bisa goblok mendadak dia ini".
"Mungkin ini pengalaman semua, artinya apa? intelektualisme bisa goncang karna ektabilitas rohani, nah pada ektabilitas rohani inilah seluruh penyakit rohani baik yang dari dalam dan luar masuk di situ".
mengapa saya mengambil kesimpulan ini, lantaran setelah saya rumud di dalam agama saya hanya tahu dari agama dan negara, ini ukuran saya untuk melihat sesuatu untuk yang lain saya tidak hebat sehingga saya tidak memakai pendapat-pendapat atau pendekatan itu. saya rumud di agama ini tidak ketemu pembenaran terhadap fenomena ini.
Di agama itu ada perdukunan yang di dalam agama di sebut kahanah tapi jenisnya itu banyak jenisnya itu:
1. yang pertama dukun fisik yang bermanfaat, contohnya dukun bayi, na itukan manis itu, dukun pijat, dan di antara mereka juga ada yang di berikan kelebihan oleh Allah contohnya ada tulang yang patah itu disenuh saja kadang sudah bisa baik, tapi ini terperinci halal lantaran tujuannya dan peruntukannya, tapi kalau perdukunan itu sudah masuk ramalan ini bermasalah, meramal nasib orang dan lain sebagainya, astronomi itu manis namun astrologi itu tidak bagus.
Allah membuat takdir itu di simpan, dan dilarang di kemukakan oleh orang yang oleh allah di beri kemampuan untuk melihat takdir itu, memang ada beberapa orang yang diizikan allah untuk melihat kedepan. tetapi sekalipun dia tahu dia dilarang memberitahukan kepada masyarakat awam secara fulgar, lantaran dia tidak akan berpengaruh mendapatkan itu, misalkan saya memberikan kepada bapk azmardi anda akan meninggal sebulan lagi, ini tidak bisa kan lebih baik insyaallah panjang umur, kenapa? dia harus mencari formulasi yang dengan formulasi itu bisa di mengerti oleh orang awam dan berpengaruh orang awam menerimanaya.
2. Jenis perdukunan yang kedua adalah, yang memakai berkalaborsi dengan mahluk halus mahluk ghoib yang masih bisa di hubungi untuk memberikan hasrat dan tujuan-tujuannya dan maluk ini hanya ada dua syetan dan jin, malaikat mustahil lantaran malaikat itu bukan sewaan, dia mau bekerja atas garis allah tapi yang dua ini bisa di pakai untuk teman, dikirim disana unuk melihat apa, dikirim ke bank sana amesini, tapi syetan ini juga tidak bisa berubah menjadi uang untuk selamanya, tapi dia menggeser uang itu bisa, tapi jahatnya syetan itu kalau sudah di pakai orang maka dia akan meminta upah yang sangat tinggi, baik itu berupa harta, kehidupan, atau mungkin hewan dan yang banyak yakni nyawa orang. sehingga banyak tumbal-tumbal yang harus di korbankan untuk itu.
Nah kalau jin itu kadang bisa baik bisa buruk, kenapa? lantaran jin ada yang muslim juga, tapi se-muslim-muslimnya jin itu juga tetap meminta upah, nah upahnya yakni di harus di rawat kemauannya, kalau tidak dia akan mengganggu keluarga kita. jadi tidak ada gunanya kyai memiliki santri jin. kalau kyai kedatangan sendiri monggo, tapi dia memenejemen perijinan itu tidak bisa, tapi yang paling ancaman yakni syetan yang meminta tumbal atas perintah-perintah insan itu. jadi kematian itu kadang kala pembunuhan kadang kala ke tumbalan dari pada yang di minta oleh syetan-syetan tadi, nah ini antara beda dan tidak bedanya atau kesamaan jin dengan syetan itu.
Nah kini kalau kita geser menjadi karomah, ini sangat jauh pak, ini hitam putih yang di sebut black magic dan withe magice, karomah selalu berjalan di mulai dari kesalehan, kecuali Allah menghendaki lain, ada orang perampok misalnya, kemudian lantaran di mendapatkan hidayah di menjadi waliyullah, menyerupai sunan kali jogo, tapi setelah jadi waliyullah dia tidak menjiplak uang pak, nah ini pada proses karomah ini ada yang eksklusif oleh allah yang di tunjuk tapi ada juga yang harus merangkak dari bawah. nah orang-orang pertama kali di soleh, naik lagi dia punya bashirah artinya hatinya itu terasa, oh ini baik ini tidak nah ini sangat di perlukan oleh seorang pemimpin di dalam mengangkat siapa pembantunya tidak cukup dengan rasionalitas tapi juga harus dengan rasa juga. supaya dia tidak keliru terus dia menunjuk pemimpin itu, naik lagi namanya fadlilah, fadlilah artinya kelebihan yang di berikan oleh Allah, naik lagi Ma'unah, ma'unah ini yakni pelipat gandaan kekuatan orang dari kekuatan yang sesungguhnya, seseorang sebetulnya tidak berpengaruh untuk jadi president tapi lantaran di beri ma'unah di kuat, tapi kalau ma'unah itu di ambil maka akan terlihat bodohnya, aslinya. sehingga dengan demikian naik lagi gres "Karomah" nah karomah ini di beri oleh Allah kemampuan untuk melihat serba dimensi yang kemudian yang sekarang, dan yang akan datang. jadi kalau ketemu orang itu dengan gamblang dia bisa membaca, kenapa?sekat-sekat dari pada kekerabatan dia dengan alam ghaib dan qodrat Allah itu di ambil oleh Allah swt. sehingga semuanya itu terang, tetapi seterang-terangnya dia dilarang membuka ini kepada insan biasa. nah disini beratnya orang tahu tapi dilarang memberikan ke-tahuan-nya. dia harus mencari formula-formula yang orang sendiri bisa berpengaruh mendapatkan tapi sambil berjalan dia di bimbing menuju jalan yang benar. nah kalau kriteria ini yang kita pakai, Tidak Ketemu fenomena ini (Kasus taat pribadi), dimana tempatnya?
Saya tidak menuduh ini memakai perewangan atau apa tetapi konsep agama menyerupai itu kita mikir sendiri kira-kira fenomena ini masuk sebelah mana? nah kini kita masuk rasio biasa saja ya tadi yang sudah di sampaikan oleh pak mahfud rasio biasa sajakalau memang orang bisa mengadakan uang atau katakanlah menjiplak uang kenapa mestinya uang orang lain yang di gandakan?
la uangnya sedniri di gandakan contohnya 10000 menjadi 10 juta besok pagi di gandakan lagi menjadi sepuluh milyar dan di gandakan lagi 10 triliun, nah kan udah selesai. ada apa metsti harus menacari ke makassar, harus mencari di sana dan sebagainya, apa lagi ada maharnya, nah kembali menyerupai yang telah di sampaikan oleh pak hj mardi sudah tahu begitu Pengikutnya kok banyak, kesimpulannya "Masyarakat kita sedang sakit" yang masyarakat miskin dia pun ingin uang, yang masyarakat tengah di mulai kesulitan ekonomi, yang masyarakat atas sudah sangat serakah, seberapapun duit itu dia tidak pernah akan puas. Bersambung..
Mungkin hanya ini dulu yang bisa saya bagikan, insyaallah akan saya update lagi isi rekamanku tersebut yang cukup banyak di dampaikan oleh bapak KH Hasyim Muzadi mengenai perdukunan, Nujum dan paranormal. Sampai jumpa.
Note : Silahkan anda bagikan artikel ini ke teman-teman anda, keluarga anda supaya mereka tahu wacana hal ini di antaranya ancaman penipuan yang telah di lakukan oleh dimas taat pribadi ini.
Dan pada ahirnya bisa juga saya ambil kesimpulan bahwa adanya kasus dimas taat pribadi (tanpa kanjeng) yakni do antaranya yang berdasarkan saya paling berpengaruh "karena kebodohan yang meraja lela dalam bidang agama". Makara didiklah belum dewasa anda problem agama, tuntun iake pesantren yang terperinci supaya mereka bisa membedakan ini penipuan dan ini karomah. Hanya pesantren yang menjelakan wacana hal tersebut. Salam. silahkan anda simak juga Daftar orang terkaya di indonesia tahun 2016
0 Response to "Kasus Kanjeng Dimas Taat Langsung Berdasarkan Mahfud Md Dan Kh Hasyim Muzadi"
Post a Comment